Jumat, 17 Juni 2016

Stop Loss Start Profit

Kami rasa semua yang berinvestasi di bursa saham adalah yang ingin mendapat keuntungan. Tidak ada yang masuk bursa harapannya ingin rugi. Jadi dari awal kita harus menanamkan ke diri kita untuk stop loss dan start profit.
Untuk berhenti rugi dan mulai mendapat untung bagaimana caranya? Apakah harus kuliah S5 ilmu finansial? Atau punya gelar banyak? Mungkin itu bisa membantu, tapi cara paling sederhana adalah meniru orang pasar. Berhenti menjual saham dalam keadaan rugi dan hanya jual saham kalau sudah untung.
Kedengarannya sederhana, tapi prakteknya? Untuk berhenti menjual rugi maka kita tidak bisa memasang batas cutloss. Karena dengan melakukan cutloss hanya berdasarkan perubahan harga, ada kemungkinan besar kejadian ini akan muncul dan kita secara otomatis mengakui bahwa kita salah dan bersedia menjual rugi. Lakukan ini 50x maka kita akan bangkrut.
Alasan lain jangan cutloss adalah biasanya situasi ini akan mempengaruhi mental kita. Setelah cutloss apa yang terjadi? Kita meragukan keputusan kita dan yang berikutnya kita akan masuk dengan jumlah lebih kecil. Setelah benar barulah kita masuk lebih besar. Dan situasi akan kembali seperti di atas.
Dan jika kita sering cutloss, kita akhirnya melegalkan tindakan itu menjadi bagian dari diri kita. Akhirnya kita menjadi terbiasa cutloss. Bukankah semua kebiasaan kita selalu dimulai dari hal-hal kecil? Seperti kata Warren Buffet, tindakan kita biasanya terlalu kecil untuk diperhatikan sampai akhirnya menjadi rantai kebiasaan yang susah diputus.
Supaya tidak jual rugi, tentu ada yang harus kita lakukan supaya mencegah itu terjadi. Dari awal persiapan kita haruslah matang. Beberapa persiapannya adalah :
1. Membeli saham yang bagus
Alasannya jika kita membeli perusahaan yang sudah teruji, maka akan ada orang lain yang akan membelinya, dan ini akan mendorong harga naik.
2. Membeli saham yang masih punya prospek
Alasannya adalah jika prospek perusahaan menjadi realita, maka valuasi perusahaan menjadi murah dan ini akan mendorong orang lain membeli.
3. Membeli saham yang dikelola orang jujur
Alasannya adalah supaya tidak akan ada kejutan tidak menyenangkan yang membuat harga saham turun dalam. Percuma sektornya lagi bagus tapi manajemennya bobrok.
4. Membeli saham dalam kondisi terdiskon
Alasan ini yang paling penting, karena dengan ini jika kita salah melakukan analisa terhadap perusahaan yang ada, kita tidak membeli saham di harga paling tinggi, dan jika suatu hari kondisi menjadi lebih baik, pemulihan kita lebih cepat dibanding jika membeli di harga puncak.
5. Membeli dengan uang nganggur
Alasan terakhir ini yang menggenapkan semuanya. Jika kita membeli dengan uang panas atau yang diperlukan untuk kebutuhan, maka ketika harga bergerak berlawanan dengan harapan, kita akan menjadi panik dan akhirnya menjual dengan harga diskon. Tidak ada yang bisa menjual sesuatu dengan harga pantas jika sudah kondisi Butuh Uang kan?
Ini kondisi umum yang bisa dilakukan jika ingin membeli tanpa perlu cutloss dan ingin profit. Mengenai detilnya, semua kembali kepada diri kita sendiri, karena pada akhirnya yang menentukan nasib kita di bursa bukan pihak luar, tapi kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar